Sebagaimana
islam telah berkata kepada wanita : “Syari’atku
akan mengamankan kehidupanmu.”
Dimana seorang
istri yang sudah mencapai umur lebih dari 40 tahun, yang pasti fisiknya sudah
menjadi lemah, tidak segar lagi sebagaimana waktu ia masih berumur belasan
tahun ataupun dua puluhan. Selain itu istri sudah menjadi lemah akibat akibat
kepayahan mengurusi keluarga, rumah tangga, pekerjaan ataupun mencari tambahan
kebutuhan. Yang semua itu bisa mengurangi keindahan dan kecantikan tubuhnya
serta kelihatan keriput yang menandakan semakin tua. Kemudian melihat istri
sudah tidak cantik lagi, lalu membandingkan wanita diluar yang selalu kelihatan
cantik, menarik dengan dandanan yang mencolok. Melihat tontonan yang seperti
itu akan menggoyahkan rumah tangganya dan akhirnya rumah tangga menjadi berantakan.
Adapun wanita yang berpakaian mencolok, berwajah cantik, dan berdandan genit itu telah lupa, bahwa dirinya nanti juga akan berubah menjadi tua yang keriput, bungkuk dan lain sebagainya. Kemudian datang pada giliran wanita muda generasi berikutnya akan menggoda suaminya. Begitu seterusnya seperti hukum karma. Sebagaimana Islam berkata kepada wanita semacam itu : “Amankan hidupmu, lima belas atau duapuluh tahun lagi ada wanita lain yang akan merusak suami atau anakmu.” Karena rahmat-Nya, maka islam mengamankan kehidupannya dan melarang menghancurkan ketenangan serta ketentraman kehidupan orang lain, sehingga dia tercegah dan terhindar dari perbuatan orang lain yang serupa.
Adapun wanita yang berpakaian mencolok, berwajah cantik, dan berdandan genit itu telah lupa, bahwa dirinya nanti juga akan berubah menjadi tua yang keriput, bungkuk dan lain sebagainya. Kemudian datang pada giliran wanita muda generasi berikutnya akan menggoda suaminya. Begitu seterusnya seperti hukum karma. Sebagaimana Islam berkata kepada wanita semacam itu : “Amankan hidupmu, lima belas atau duapuluh tahun lagi ada wanita lain yang akan merusak suami atau anakmu.” Karena rahmat-Nya, maka islam mengamankan kehidupannya dan melarang menghancurkan ketenangan serta ketentraman kehidupan orang lain, sehingga dia tercegah dan terhindar dari perbuatan orang lain yang serupa.
Begitu pula
kepada wanita agar tidak memakai baju tipis, rok pendek yang memperlihatkan
betisnya dan lain sebagainya. Sebab hal itu bisa mengundang rangsangan dari
laki-laki dan pada akhirnya membuat rangsangan itu akan mendorong laki-laki
untuk menggoda wanita. Tetapi bila larangan itu tetap dilakukan, berarti mereka
menantang dan seolah-olah mengucap “inilah aku.. lihatlah aku.. pandanglah
aku.. disinilah aku.. dan lain-lainnya.
Jadi kalau
sudah terjadi pergaulan bebas dan meniru gaya hidup orang barat, maka tinggal
saja menunggu hancurnya moral. Selain itu runtuhlah sendi-sendi bangunan
masyarakat dan juga berakibat musnahnya peradaban bangsa.
Sebenarnya tidak
ada larangan dalam islam mengenai adanya daya tarik, tetapi hanya membatasi
adanya daya tarik dari wanita kepada lelaki. Begitu juga dengan lelaki muslim
tidak dilarang mempunyai hasrat ataupun keinginan. Tetapi ingin memiliki
biasanya tidak dapat dipisahkan dengan bertindak untuk memiliki.
Dan Allah Ta’ala
memerintahkan kepada laki-laki dan wanita untuk menahan pandangan agar
terhindar dari godaan, rayuan dan daya tarik. Sebab bila dibiarkan akan
meningkat menjadi hasrat dan keinginan, yang pada akhirnya akan menghindarkan
dari bahaya untuk memiliki sesuatu yang dilarang.
Sebenarnya islam berkeinginan
untuk memuliakan kedudukan kaum wanita dan menempatkan mereka pada posisi yang sangat
terhormat. Oleh karena itu, jika ada seruan agar wanita menggunakan pakaian
yang rapid an sopan serta tidak menampakkan aurat dan memamerkan bagian-bagian
kecantikannya kecuali untu suaminya saja, ialah justru dimaksudkan untuk
menjadikan wanita sebagai istri-istri yang teladan yang bisa menentramkan dan
membahagiakan rumah tangganya serta menjadi seorang ibu yang mampu untuk
mengasuh makhluk Allah yang paling mulia, yakni manusia.
Apabila mampu
untuk menuruti perintah tersebut dan mempunyai iman yang kuat, maka cintanya
kepada Allah Ta’ala akan sampai pada tingkat yang paling tinggi. Lalu jasad
tubuhnya akan menjadi suci serupa sucinya malaikat yang tidak pernah ternoda
oleh kotoran maksiat. Sedangkan nilai fisik jasmani tidak berarti apa-apa bila
dibandingkan dengan kesucian rohani. Kemudian waktu dan umurlah yang akan
merubah bentuk jasmani dan keterampilannya. Tetapi jiwa dan rohani yang suci
dan bersih akan tetap segar serta sehat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar